5
Manfaat Donor Darah Bagi Kesehatan Anda
Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr.
Tania Savitri - Dokter Umum.
Darah merupakan salah satu komponen terpenting dalam
tubuh manusia. Keputusan Anda untuk menyumbangkan darah melalui donor darah
dapat menyelamatkan satu kehidupan, atau bahkan beberapa nyawa
sekaligus. Namun, tidak hanya menguntungkan bagi penerima darah, donor
darah juga memberikan manfaat bagi pendonornya. Simak berbagai manfaat donor
darah di bawah ini.
Berbagai manfaat donor darah
Dikutip dari laman Tempo, data WHO menunjukkan
bahwa kebutuhan darah di Indonesia per tahun mencapai sekitar 5,1 juta
kantong darah, sementara yang terpenuhi hanya sekitar 4,2 juta kantong darah.
Angka yang kurang dari target ini mengakibatkan banyak
rumah sakit masih sering mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan transfusi
darah. Kurangnya ketersediaan darah diperkirakan merupakan akibat dari
rendahnya kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya. Padahal, manfaat
donor darah tidak hanya dirasakan oleh penerima donor saja, melainkan juga
pendonor.
Berikut beberapa manfaat donor darah yang harus Anda
ketahui:
1. Menurunkan risiko
terkena penyakit jantung dan pembuluh darah
Donor darah secara teratur diketahui dapat menurunkan
kekentalan darah. Kekentalan darah merupakan salah satu faktor yang berperan
dalam meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Semakin kental darah yang mengalir dalam tubuh,
semakin tinggi pula kemungkinan terjadinya gesekan antara darah dan pembuluh
darah. Gesekan yang terjadi pada pembuluh darah ini dapat merusak sel-sel
dinding pembuluh darah yang selanjutnya dapat meningkatkan risiko terjadinya
sumbatan pembuluh darah.
Sebuah penelitian menunjukkan manfaat donor darah
terhadap penyakit jantung. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa orang yang
rutin melakukan donor darah memiliki kemungkinan terkena penyakit jantung 88
persen lebih rendah daripada mereka yang tidak melakukan donor darah.
Selain itu, manfaat donor darah juga dapat membantu
membuang kelebihan zat besi yang terdapat dalam tubuh. Zat besi yang berlebihan
dalam darah dapat menyebabkan oksidasi kolesterol. Hasil dari proses oksidasi
tersebut dapat menumpuk pada dinding arteri dan meningkatkan risiko terjadinya
serangan jantung dan stroke.
Melalui donor darah, kadar zat besi dalam tubuh dapat
menjadi lebih stabil dan menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan
pembuluh darah.
2. Menurunkan risiko
kanker
Berkurangnya zat besi yang berlebih dalam tubuh Anda
saat melakukan donor darah juga dapat mengurangi risiko terkena kanker.
Sebaliknya, kadar zat besi dalam darah yang terlalu berlebihan dianggap sebagai
salah satu penyebab meningkatnya radikal bebas dalam tubuh yang dapat menjadi
faktor risiko terjadinya kanker dan penuaan.
Sebuah penelitian yang melibatkan 2 kelompok dengan
total 1200 orang memperlihatkan manfaat donor darah terhadap risiko kanker.
Pada kelompok yang melakukan donor darah 2 kali dalam satu tahun diketahui
memiliki kadar besi dalam darah yang lebih stabil dan risiko kanker yang lebih
rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak melakukan donor darah.
3. Membantu menurunkan
berat badan
Manfaat donor darah lainnya adalah membantu menurunkan
berat badan. Hal ini karena rata-rata orang dewasa dapat membakar 650 kalori
saat memberikan 450 ml darahnya.
Pendonor yang secara rutin menyumbangkan darahnya
dapat mengalami penurunan berat badan yang berarti. Akan tetapi, perlu diingat
juga bahwa donor darah tidak dapat dijadikan sebagai pilihan program penurunan
berat badan.
Anda tetap harus menerapkan pola hidup sehat dengan
memperhatikan asupan makanan dan olahraga secara teratur supaya dapat mencapai
berat badan yang ideal.
4. Mendeteksi penyakit
serius
Setiap kali akan mendonorkan darah, Anda akan
menjalani pemeriksaan dasar rutin seperti pemeriksaan berat badan, suhu, nadi,
tekanan darah, dan kadar hemoglobin.
Selain itu, Anda juga akan diminta untuk menjalani
pemeriksaan darah untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sipilis, dan malaria. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
penularan penyakit melalui transfusi.
Manfaat donor darah tidak hanya itu saja. Bagi
pendonor, pemeriksaan ini tentu saja berguna untuk mendeteksi penyakit-penyakit
tertentu secara dini. Jadi selain membantu orang lain yang membutuhkan darah,
Anda juga dapat mendapatkan cek kesehatan secara cuma-cuma.
5. Membuat lebih sehat
secara psikologis dan memperpanjang usia
Sebuah penelitian dalam bidang psikologi menunjukkan
bahwa orang yang mendonorkan darahnya dengan tujuan menolong orang lain
memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang
melakukan donor darah untuk kepentingan sendiri atau bahkan tidak mendonorkan
darahnya sama sekali.
Selain itu, menyumbangkan hal yang tidak ternilai
harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan
psikologis.
Jadi, kapan Anda mau mulai transfusi darah agar dapat
merasakan manfaat donor darah seperti yang sudah disebutkan di atas?
Tidak semua orang
bisa donor darah
Setelah membaca mafaat donor darah, apakah Anda jadi
tertarik untuk mencobanya? Eits, tunggu dulu. Ternyata tak semua orang dapat
mendonorkan darahnya, lho. Selain dituntut untuk sehat secara fisik, Anda juga
harus harus berusia di antara 17-66 tahun.
Tak hanya itu saja, riwayat kesehatan dan beberapa
kebiasaan lainnya juga menjadi syarat untuk menjadi pendonor. Berikut adalah
kondisi di mana Anda tidak dianjurkan untuk mendonorkan darah:
1. Sedang demam atau flu
Meski bukan suatu penyakit yang parah, demam dan flu
bisa membuat tubuh Anda menjadi tidak bugar dan segar. Jadi sebelum donor
darah, pastikan kondisi tubuh Anda dalam keadaan fit. Jika Anda merasakan tidak
enak badan, sebaiknya pulihkan dahulu kondisi Anda.
2. Berat badan kurang dari 50 kg
Jumlah darah seseorang sesuai dengan proporsi berat
badan dan tinggi badannya. Orang dengan berat badan terlalu rendah dianggap
memiliki jumlah darah yang sedikit.
Jika dipaksakan, dikhawatirkan tidak dapat
mentoleransi pengambilan darah sejumlah yang dibutuhkan dalam proses transfusi.
Oleh sebab itu, biasanya sebelum melakukan donor darah, petugas akan menimbang
berat badan Anda terlebih dahulu.
3. Memiliki tekanan darah tinggi
Bila tekanan darah Anda lebih dari 180/100 mmHg, maka
Anda tidak boleh melakukan donor darah. Jika tetap melakukannya, maka hanya
akan membahayakan kondisi Anda.
4. Kadar gula darah tinggi
Bila Anda memiliki riwayat penyakit diabetes dan kadar
gula darah sedang dalam keadaan tinggi, maka Anda tak dianjurkan untuk
mendonorkan darah.
5. Mengonsumsi antibiotik
Jika sedang diharuskan untuk rutin minum obat
antbiotik dalam kurun waktu tertentu, sebaiknya Anda tak melakukan donor darah
terlebih dahulu. Sebab, antibiotik yang Anda minum bisa ditularkan melalui
darah yang Anda donorkan.
6. Mengalami gangguan fungsi jantung
Jika Anda mengalami penyakit jantung seperti serangan jantung dalam waktu 6
bulan terakhir, maka Anda harus menunda mendonorkan darah.
7. Baru saja ditindik di tubuh
Anda tak boleh mendonorkan darah bila terdapat tindik di bagian lidah, hidung, pusar, dan bagian tubuh lain
yang baru dipasangkan dalam waktu 12 bulan sebelumnya. Sementara, tindik di
telinga masih diperbolehkan untuk mendonor.
8. Terkena infeksi menular seksual
Apabila Anda sedang terinfeksi penyakit menular
seksual seperti sifilis atau gonore dalam 12 bulan terakhir. Anda harus menunggu 12
bulan setelah pengobatan Anda benar-benar selesai untuk dapat mendonorkan
darah.
9. Sedang hamil
Ibu hamil tak diperbolehkan untuk mendonorkan
darahnya. Bila Anda ingin donor darah, maka Anda harus menunggu hingga 6 bulan
setelah kelahiran.
10. Memiliki riwayat tertentu
Selain itu, Anda tidak pernah boleh mendonorkan darah
bila memiliki riwayat penyakit seperti HIV/AIDS, Hepatitis B dan Hepatitis C, serta pernah
menggunakan narkoba dan obat-obatan terlarang.
Untuk mengetahui apakah Anda memiliki kondisi
tersebut, lebih baik Anda periksakan diri dulu ke dokter sebelum mendonorkan
darah.
Yang harus dilakukan sebelum donor darah
Sama seperti prosedur medis lainnya, donor juga
memerlukan berbagai persiapan agar prosesnya berjalan lancar. Berikut beberapa
hal yang harus Anda persiapkan sebelum donor darah:
·
Minumlah banyak cairan sehari sebelum donor darah
terutama jika cuacanya sedang panas. Pasalnya, saat donor darah, volume darah
Anda akan menurun.
·
Anda bisa mengonsumsi makanan asin kira-kira 12 jam
sebelum mendonorkan darah karena setelah darah Anda diambil, Anda kehilangan
kurang-lebih 3 gram garam dari tubuh.
·
Cukupi kebutuhan zat besi harian Anda supaya Anda
tidak mengalami kekurangan zat besi. Anda dapat menemukan sumber zat besi
dari daging sapi, ikan, brokoli, asparagus, bayam, dan sayuran hijau lainnya.
·
Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup sebelum
darah.
·
Beri tahu semua jenis obat-obatan yang sedang Anda konsumsi
(baik itu obat dengan resep, tanpa resep, vitamin, atau herbal) sebelum
mendonorkan darah.
·
Makan yang cukup 3-4 jam sebelum donor untuk
menghindarkan Anda dari rasa lemas, pusing, atau keleyengan setelah donor
darah.
·
3 jam sebelum mendonorkan darah, Anda juga disarankan
untuk minum banyak air atau jus buah.
Yang harus Anda persiapkan saat
mendonorkan darah
Berikut beberapa hal yang harus Anda persiapkan saat
mendonorkan darah:
·
Gunakan pakaian yang longgar alias tidak terlalu ketat
sehingga memudahkan proses pengambilan darah.
·
Jika ini kali pertama Anda melakukan donor darah,
jangan terlalu tegang. Rilekskan pikiran dan tubuh Anda dengan mendengarkan
musik, membaca, atau mengobrol dengan sesama pendonor agar proses pengambilan
darah berjalan lancar.
·
Jika Anda sudah biasa mendonorkan darah, Anda mungkin
memiliki lengan yang lebih mudah untuk dicari pembuluh darahnya, Anda bisa
informasikan hal tersebut kepada petugas donor.
Yang harus Anda perhatikan setelah
mendonorkan darah
Setelah donor darah, Anda disarankan untuk duduk
sebentar sambil minum air putih atau makan makanan kecil. Kemudian Anda bisa
bangun secara perlahan untuk memastikan Anda tidak merasa pusing.
Selain itu, Anda juga harus:
·
Membatasi aktivitas fisik selama setidaknya 5 jam
setelah donor. Ada baiknya Anda menghindari melakukan aktivitas berat dan
berdiri dalam waktu yang lama. Misalnya mengantre panjang atau berdiri di
angkutan umum yang ramai.
·
Jangan langsung melepaskan plester yang menempel di
area suntikan. Hal ini dilakukan guna menghindari paparan kuman dan bakteri di
area tersebut. Anda bisa melepaskan plester setidaknya 4-5 jam setelah Anda
selesai donor darah.
·
Untuk menghindari ruam pada kulit, sebaiknya Anda
bersihkan daerah sekitar plester dengan sabun dan air.
·
Jika Anda mengalami luka memar di area bekas suntikan,
Anda bisa menaruh kompres dingin untuk meringankan rasa sakit.
·
Jika bekas tusukan jarum berdarah, sebaiknya tekan
daerah itu dan angkat lengan Anda lurus ke atas selama sekitar 5-10 menit atau
sampai perdarahan berhenti.
·
Sebaiknya Anda tidak berdiri lama di bawah sinar
matahari langsung dan tidak minum minuman panas. Gunakan topi atau payung untuk
melindungi diri Anda dari paparan matahari langsung.
·
Jika Anda merokok, sebaiknya Anda tidak merokok selama
dua jam setelah donor darah. Merokok setelah donor darah dapat membuat Anda
merasa pusing dan ingin pingsan. Juga, sebaiknya jauhi tempat yang banyak asap
rokok.
·
Jika Anda minum alkohol, sebaiknya Anda tidak minum
alkohol sampai 24 jam setelah donor.
·
Minum banyak cairan untuk menggantikan cairan tubuh
Anda yang hilang, setidaknya Anda menambahkan 4 gelas air
putih di hari Anda melakukan donor darah. Tubuh Anda akan mampu menggantikan
cairan yang hilang dalam waktu 24 jam setelah donor darah.
·
Tubuh membutuhkan waktu beberapa minggu untuk dapat
menggantikan sel-sel darah merah yang hilang setelah donor darah. Pada saat
ini, sebaiknya jaga asupan makan Anda agar sel-sel darah merah baru yang lebih
sehat cepat terbentuk. Perbanyaklah makanan yang mengandung zat besi, vitamin
C, asam folat, riboflavin (B2), serta vitamin B6.
Informasikan kepada petugas donor jika Anda mengalami
gangguan kesehatan setelah mendonorkan darah, misalnya merasa mual, pusing,
mengalami perdarahan, atau terdapat benjolan di area bekas suntikan.
Berapa kali idealnya donor darah dilakukan
agar mendapatkan manfaatnya?
Sejumlah besar zat besi di tubuh Anda akan ikut hilang
setelah donor darah. Untuk mengimbangi hal ini, zat besi yang tersisa akan
diputar merata ke seluruh tubuh, dan tubuh juga bisa meningkatkan jumlah zat
besi dari makanan dan minuman sehat.
Pria biasanya memiliki lebih banyak zat besi
daripada wanita. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kadar hemoglobin
berkurang, dan jika tidak diobati, bisa berujung pada anemia
defisiensi besi. Itu sebabnya Anda harus menunggu setidaknya delapan
minggu (56 hari) dari donor darah yang terakhir, kalau Anda ingin mendonor
lagi.
Lalu, seberapa sering harus donor darah? Menurut
laman Give
Blood, pria boleh mendonorkan darahnya setiap 12
minggu (tiga bulan) dan wanita dapat memberikan darahnya setiap 16 minggu
(empat bulan) — maksimal 5 kali dalam 2 tahun — karena pria
biasanya memiliki lebih banyak persediaan zat besi daripada wanita.
Namun, selalu konsultasi ke dokter atau penyedia
layanan kesehatan sebelum Anda melakukan donor darah. Hal ini dilakukan agar
Anda dapat merasakan manfaat donor darah lebih optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar